Kemajuan di bidang teknologi kesehatan telah banyak melahirkan prinsip-prinsip pengobatan baru. Salah satunya adalah yang dikenal dengan sebutan Naturopati, yang termasuk ke dalam bidang kesehatan tradisional yang kini banyak menarik perhatian karena berprinsip dasar pada penggunaan bahan-bahan alami.
Kini, salah satu kemajuan terbaru yang dicapai dalam segi pengobatan ini adalah diet berdasarkan golongan darah, yang sebenarnya sudah ditemukan beberapa puluh tahun lalu namun baru mulai marak beberapa waktu belakangan.
Kembali pada sebuah pendapat ‘You Are What You Eat’ yang kini mulai banyak dilirik orang sekaligus menjadi penjelasan terhadap beberapa teori modern yang menemukan bahwa manusia sebenarnya bisa berumur 500 tahun namun apa yang terjadi sekarang adalah akibat interaksinya dengan alam, salah satunya dengan makanan sebagai faktor yang paling berpengaruh.
Prinsip ini mungkin memang terdengar simpel, namun untuk menjalaninya ternyata jauh lebih sulit dari yang dibayangkan, dan ini tetap berhubungan pada akhirnya dengan prinsip bahwa pencegahan terhadap penyakit jauh lebih penting ketimbang mengobati.
Begitu juga, berdasarkan teori-teori yang ada pada prinsip pengobatan ini, menghindari makanan-makanan yang bisa beresiko terhadap kesehatan mungkin merupakan hal mudah, namun memilih makanan yang tepat bagi keadaan tubuh masing-masing orang pada prinsipnya jauh lebih sulit.
Baru-baru ini, dalam sebuah acara pengenalan produk suplemen dari sebuah perusahaan Asia berbasis bloodtype diet (diet menurut golongan darah), Viamore, penulis mencoba berbincang-bincang dengan pakar dari Malaysia, Ms.Yen Hoon Teh B,Sc, USA (Human Nutrition & Dietetics) yang juga merupakan member dari NSM (Nutrition Society Of Malaysia), ADA (American Dietetics Association) dan BCAW (Breast Cancer Awareness Welfare), dan sudah memainkan peranannya selama 13 tahun di bidang nutrisi dan preventive medicine ini, untuk mendalami lebih jauh aspek-aspek dibalik teori kesehatan baru ini. Diet Menurut Golongan Darah
Riset yang dipelopori oleh seorang ahli diet bernama dr. Peter J. D’Adamo yang kemudian menulis sebuah buku berjudul Eat Right For Your Type yang menjadi pedoman dalam teori ini pada awalnya didorong dari banyak fenomena kesehatan yang ada di sekitar kita.
Ada banyak orang dengan gaya hidup berlawanan dengan prinsip kesehatan seperti merokok, makan berbagai jenis daging berlemak, minum alkohol dan banyak lagi gaya hidup yang salah ternyata bisa bebas dari segala jenis penyakit degeneratif yang bisa dipicu faktor-faktor ini, sementara banyak orang bergaya hidup sehat yang menderita penyakit-penyakit tersebut.
Sebagian orang berdiet dengan menjadi vegetarian untuk menurunkan berat badan mereka namun tetap tidak berhasil, atau lagi, orang tak merokok tetapi diserang kanker paru-paru, orang berusia lanjut yang sebagian kelihatan masih tetap sehat dan aktif, dan sebagainya.
Fenomena-fenomena ini mungkin awalnya susah dijelaskan secara medis apalagi masih banyaknya faktor lain disamping makanan seperti stress ataupun latar belakang etnis yang turut memegang peran namun akhirnya pihak periset menemukan adanya hubungan semua ini dengan metabolisme tubuh manusia yang berjalan melalui banyak enzim-enzim yang bekerja di dalam tubuh, dan hal ini ternyata bisa dibedakan melalui golongan darah yang bervariasi pada manusia.
Melalui pemeriksaan terhadap sel-sel darah yang masih hidup lewat teknik yang dinamakan live blood analysis, yang berbeda dengan pemeriksaan darah biasa dan mungkin masih cukup langka di banyak institusi, para periset bisa melihat adanya kecenderungan penurunan fungsi sel-sel darah yang berdampak pada kemunduran metabolisme tubuh, menyebabkan kegagalan demi kegagalan pada sistem imunitas dan bisa memicu banyak bentuk penyakit.
Sebagai akibat dari diet yang tidak sesuai ini, tubuh akan kehilangan daya imunitasnya yang menyebabkan paparan penyakit demi penyakit terhadap tubuh. Golongan darah manusia ternyata memegang salah satu kunci bagi banyak fenomena kesehatan yang belum terungkap, penyakit, umur panjang, vitalitas fisik, daya tahan tubuh berikut kekuatan emosional dalam pengaruhnya pada sistem energi, efisiensi pembakaran kalori dalam metabolisme termasuk respon tubuh terhadap stress.
Studi-studi tentang ilmu pengetahuan tipe golongan darah (The Science Of Blood Type) ini kemudian semakin banyak dikembangkan, dan meski mungkin masih memerlukan serangkaian penelitian untuk ke depannya, namun merupakan hal yang sangat menarik dalam suatu kewaspadaan terhadap tindakan pencegahan, mengingat banyaknya penyakit-penyakit yang kini menyerang kehidupan kita. Pengaruh Golongan Darah
Dalam teori tentang blood type diet ini, Ms. Yen menjelaskan bahwa golongan darah mempengaruhi sistem fisiologi tubuh melalui sistem sel-selnya. Perbedaan jenis golongan darah juga akan mempengaruhi sepenuhnya bagaimana kita mencerna makanan yang akan berpengaruh lebih lanjut pada kemampuan tubuh untuk merespon stress, keadaan mental, kekuatan daya tahan tubuh dan secara umum memegang peran dalam efisiensi metabolisme tubuh kita.
Setiap tetes darah manusia mengandung susunan biokimia yang sama unik dan kompleksnya dengan sidik jari, dan memegang kunci untuk meningkatkan semua sistem tubuh melalui diet dan gaya hidup berdasarkan hasil-hasil riset medis yang sudah dibuktikan dan mendapat rekomendasi dari WHO ini.
Mekanisme ini dapat dijelaskan lebih lanjut melalui reaksi-reaksi kimia yang terjadi antara darah dan asupan makanan kita baik makanan biasa dan suplemen-suplemen lainnya. Reaksi yang terjadi ternyata tidak akan sama untuk semua sistem tubuh yang berbeda berdasarkan jenis sel-sel darah yang dibedakan menurut golongannya tadi.
Semua bahan makanan mengandung protein yang dikenal dengan nama lektin yang berperan berbeda bagi tiap-tiap sel darah yang sudah diprogram secara genetis untuk menerima atau menolak protein-protein tersebut. Bahan makanan yang mengandung lektin yang tidak sesuai nantinya dapat menyerang salah satu organ atau sistem tubuh termasuk pembuluh darah menyebabkan penggumpalan darah yang terjadi akibat antibodi tubuh berikatan dengan protein yang dianggap sebagai benda asing tersebut.
Penggumpalan (Aglutinasi ) ini akan mengganggu aktifitas sel di organ-organ tubuh tertentu, dan nutrisi pun tidak akan diserap dengan baik ke tiap sasarannya oleh tubuh. Zat makanan bukan lagi berfungsi sebagai nutrisi yang dibawa sistem peredaran darah ke seluruh organ, melainkan menjadi penumpukan di berbagai organ yang cenderung menyebabkan obesitas serta penyakit lain.
Gangguan aktifitas sel ini bisa memicu lebih banyak lagi kelainan mulai dari sistem pencernaan, daya tahan bahkan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Ini sekaligus yang menjelaskan proses terjadinya kecanduan terhadap makanan tertentu (food cravings) serta penyakit-penyakit kronis dan degeneratif seperti arthritis (radang sendi), radang usus besar, kadar kolesterol yang menanjak, anemia, tekanan darah tinggi maupun rendah, stress, obesitas dan juga penurunan berat badan, depresi, diabetes mellitus dan sebagainya.
Karena itu, sebagian nutrisi mungkin akan bermanfaat terhadap sebagian golongan darah, namun sebagian lagi justru sama berbahayanya bagi golongan darah yang lain. Nutrisi
Berdasarkan seluk-beluk teori ini, Ms. Yen menjelaskan bahwa untuk masing-masing golongan darah sebenarnya sudah ada ciri khas tertentu yang menjadi patokan berdasarkan penelitian sehingga akhirnya bisa ditentukan jenis-jenis nutrisi yang bermanfaat atau sebaliknya terhadap tiap golongan darah.
Golongan darah O sebagai golongan darah yang paling sering dijumpai memiliki masalah utama dalam hal asam lambung yang cenderung meningkat sehingga cenderung juga diserang penyakit luka lambung, radang sendi, gangguan tiroid, berbagai jenis alergi termasuk sinusitis serta penyakit jantung. Nutrisi yang dianjurkan untuk golongan ini adalah makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat.
Banyak jenis daging yang sesuai untuk golongan darah ini namun golongan darah O sebaiknya menghindari makanan dari bahan dasar tepung terigu termasuk roti-rotian, buah-buahan berkadar asam tinggi seperti berry dan juga beberapa jenis biji-bijian berikut sayur-sayuran dari golongan jamur shitake, alfalfa yang berkadar klorofil tinggi dan minyak zaitun.
Anjuran untuk aktifitas dan olahraga adalah aerobik atau olahraga lain dengan intensitas tinggi, dan begitu juga untuk aktifitas juga sebaiknya cukup tinggi karena terlalu sering dan lama duduk diam sering menimbulkan banyak gangguan untuk golongan darah ini.
Di luar beberapa anjuran tidak mengkonsumsi makanan dari tepung atau gandum berikut beberapa sayuran dan buah-buahan tadi, secara keseluruhan, golongan O diibaratkan sebagai makhluk pemakan segalanya yang rendah resiko dengan kadar asam lambung dan enzim-enzim berfungsi baik yang dimilikinya.
Golongan darah A pada kebalikannya memiliki resiko asam lambung yang cenderung lebih rendah dari normal karena faktor tinggi-rendahnya aktifitas mikroorganisme dalam organ-organ pencernaan, dan secara penelitian digolongkan ke dalam bentuk darah dengan konsistensi kental sehingga lebih lambat beredar dan memungkinkan terjadinya penumpukan kotoran di dinding-dinding arteri.
Hal ini membuat golongan darah A memegang resiko terbesar untuk penyakit-penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit serius lainnya seperti kanker (lambung, usus dan hati), hati dan empedu serta anemia. Hal ini berkaitan dengan imunitas sel yang rendah sehingga cenderung juga tidak mampu mengatasi stress sebaik golongan darah yang lain.
Golongan darah A, oleh keadaan-keadaan ini, memerlukan diet yang lebih gampang dicerna seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, telur, beberapa jenis seafood dan daging yang lebih dianjurkan seperti ikan dan ayam dalam porsi tidak banyak.
Makanan-makanan tinggi protein seperti daging merah merupakan makanan yang tidak dianjurkan, dan golongan darah A juga dianjurkan untuk sering melakukan meditasi terkait dengan pengatasan stress , mengkonsumsi antioksidan serta olahraga-olahraga yang ringan.
Golongan darah B membutuhkan diet yang bervariasi, sebaiknya tidak mengkonsumsi daging ayam dan dinilai paling cocok terhadap hasil-hasil peternakan seperti susu sapi dan keju karena resiko penyakitnya cenderung pada serangan-serangan mikroorganisme termasuk virus yang berkembang secara lambat dalam sistem tubuh terutama sistem saraf disamping tekanan darah tinggi dan gangguan otot.
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gangguan memori dan konsentrasi seperti Alzheimer sering dijumpai pada golongan darah B dengan diet yang tidak sesuai. Olahraga yang dianjurkan berupa olahraga berkapasitas sedang seperti berjalan kaki, berenang dan bersepeda santai. Makanan-makanan lain yang kurang dianjurkan untuk golongan darah ini adalah beberapa jenis kacang-kacangan, dan meskipun harus menghindari daging ayam namun disarankan untuk menggantinya dengan daging kambing yang dinilai cocok bagi golongan darah ini.
Golongan darah AB sendiri sebagai golongan darah yang masih cukup jarang dijumpai secara keseluruhan lebih stabil dari golongan darah A dan B karena dapat memiliki sebagian besar keuntungan dan intoleransi dari golongan darah A dan B. Golongan darah ini juga dinilai memiliki sistem daya tahan tubuh paling baik dibandingkan golongan darah lain, namun di sisi lain juga rentan terhadap penyakit-penyakit serius seperti penyakit jantung, saraf dan kanker.
Pada golongan darah AB juga dianjurkan olahraga yang berkaitan dengan relaksasi dan meditasi. Makanan-makanan yang dianjurkan untuk golongan darah ini antara lain adalah makanan laut, produk susu, beberapa jenis kacang-kacangan dan yang tidak dianjurkan adalah seperti daging merah, kacang merah dan jagung.
Berdasar penelitiannya, Dr. D’Adamo membuat kesimpulan untuk masing-masing tipe darah, sebagai berikut:
Tipe darah O, yang disebut sebagai pemburu, memiliki ciri khas:
- Sistem kekebalannya berlebihan.
- Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat, seperti daging, buah, ikan, sayuran.
- Tidak cocok bila berdiet dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
- Respon yang baik atas stres bisa ditanggapi dengan aktivitas fisik.
- Memiliki risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh radang dan kerusakan organ seperti arthritis bila makanan yang diasup tidak sesuai.
Tipe darah A berciri khas:
- Jalur pencernaan cukup sensitif.
- Dianjurkan menjadi vegetarian atau makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
- Stres biasanya bisa diatasi lewat meditasi.
- Sistem kekebalan tubuhnya tidak sekuat tipe O.
Tipe Darah B berciri khas:
- Dianjurkan untuk melakukan diet dengan berbagai variasi dari semua tipe darah termasuk di dalamnya daging.
- Tipe darah ini sangat cocok dengan asupan produk susu.
- Dianjurkan juga menjalani latihan gerak seperti renang dan jalan kaki.
- Bila makanan yang diasup tidak sesuai dengan tipe ini, diduga risiko terkena virus yang bisa menyerang sistem saraf sangat tinggi.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
- Bila seseorang bertipe ini stres, akan sangat cocok bila diatasi dengan melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas.
- Tipe darah ini adalah tipe yang paling seimbang.
Tipe Darah AB berciri khas:
- Memiliki jalur pencernaan yang sensitif.
- Sistem kekebalan tubuh sangatlah toleran.
- Respon yang paling baik terhadap stres biasanya dengan melakukan kegiatan spiritual dibarengi dengan aktivitas fisik dan kreativitas.
- Masih dalam tahap evolusi.
- Paling mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan bentuk diet.
- Bentuk gabungan dari tipe A dan B.
Berkaitan dengan nutrisi yang dibutuhkan ini, tubuh sebenarnya memerlukan makanan-makanan organik termasuk bahan nabati organik dengan kelengkapan gizi yang sesuai dengan golongan darah tertentu, dan ini menyangkut semua kebutuhan prebiotik dan probiotik serta enzim-enzim, vitamin, mineral serta asam amino esensial untuk mengoptimalkan fungsi tubuh.
Bakteri-bakteri sebagai probiotik dan nutrisi bagi bakteri sebagai prebiotik ini memegang peranan utama dalam pencernaan, penyerapan bahan makanan serta penghilang racun/toksin dalam tubuh kita. Enzim proteolitik yang merupakan enzim pencernaan juga berperan sangat penting dalam memastikan distribusi zat gizi ke seluruh tubuh sesuai dengan fungsi masing-masing.
Kebanyakan bahan nabati organik juga berisi antioksidan yang menjadi sumber makanan bagi bakteri-bakteri yang berfungsi baik bagi tubuh tersebut. Semua sumber-sumber makanan organik ini akan menyehatkan usus dan memperkuat sistem daya tahan tubuh dalam memerangi organisme perusak seperti virus, bakteri patogen, jamur dan parasit dalam menyebabkan gangguan bahkan penyakit-penyakit degeneratif.
Menurut Ms. Yen lagi, produk-produk yang ditawarkan melalui Viamore lewat salah satu jenis wholefood bernama Le Green sudah berisi formulasi yang pas dan membagi asupan-asupan makanan penting yang disesuaikan dengan masing-masing golongan darah dan cukup aman untuk dikonsumsi tanpa adanya penambahan zat pewarna, perasa dan pengawet.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, prinsip dari banyak ilmu pengobatan modern termasuk naturopati sebenarnya masuk ke dalam preventive medicine, dan berdasarkan prinsip itu pula, mungkin tidak ada salahnya untuk memahami lebih banyak tentang diet berdasarkan golongan darah yang sudah dibuktikan dari beberapa penelitian sebagai kunci yang dapat menjelaskan beberapa fenomena penyakit yang selama ini tidak terjawab, dalam tindakan selanjutnya untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Ingat bahwa mencegah selalu akan lebih baik daripada mengobati.
0 komentar