CAKRA PENA

Apapun yang kau lakukan....Apapun Itu.... Jangan pernah sia-siakan "Waktu"






Blog ini terhubung dengan facebook dan twitter,
Apabila anda telah "Log In" pada jejaring sosial tsb. Maka akan sangat memudahkan ^_^

Maafin Ayah, Ma....

Selasa, 14 Agustus 2012

Meliatmu tertidur pulas memeluk Adek Danen (anak keduaku) membuat hati merasa perih.
tadi pagi dengan semangat kau hendak berpamitan untuk mencari pakaian untuk anak-anak maklum dalam waktu dekat lebaran datang. Dengan sabar kau tunggui aku yang sedang sholat Dhuha. dan setelah hampir setangah jam kau menunggu akhirnya kau mengucapkan salam dan mencium tangaanku suamimu ini.
waktu begitu cepat berlalu bagimu. Sedang aku dan adek Danen yang menunggumu merasa begitu lama sekali, bahkan adek Danen sudah sangat jenuh bermain dengan ayahnya yang mungkin tak lagi asyik hingga tangis berkali-kali memecah canda tawa yang sengaja aku bentuk.
Aku yang tak sabaran ini menggerutuh dalam hati, mengapa istriku pergi begitu lama. bahkan sms pun tak dia balas telp pun tak bisa terhubung. kesalku seolah gunung merapi yang siap meledakan wedus gembelnya.
setalelah 4 jam berlalu akhirnya kau datang, dengan wajah yang memerah dan lesuh tersengat matahari. Tak banyak kata kau menyodorkan baju takwa "ini buat Ayah". dengan perasaan kesal aku membukanya.....lalu mencoba baju pembelian istriku. tapi ternyata baju itu kekecilan. perasaan kesal menjadi meledak.
"Mama ini gak hafal-hafal sama suami, masak tiap membelikan baju selalu kekecilan, emang tadi kalau belu g ak lihat ukuran nomor baju yang sudah ada ta?!!". gerutuhku sambil melepas baju dan meleletakkan begitu saja di kasur.
"Tadi udah tak coba ukurannya kayaknya pas". jawab istriku sambil mencoba pada lengannya. "Tapi ukuran tubah Mama kan gak sama dengan ukuran Ayah, gimana sih. terus gimana ini kan sayang gak bisa ditukar lagi". gerutuku sambil menarik nafas panjang. "Ya sudah ya gak papa, namanya juga terlanjur". jawab istriku.
"Gak papa gimana, kan eman-eman uang dibuang-buang, mending gak usah dibelikan dan belikan pakaian anak aja" sambungku membuat dia menjadi murung
lama dia terdiam dan melipat kembali baju pembeliannya. tak sedikit gerak dan suara dari istriku, hanya helai nafasnya yang berat terdengar olehku. "Maaf Yah, Mama kan hanya pingin belikan mama baju buat lebaran, maaf kalau salah ukurannya". ungkapnya dengan mata menyesal. Aku terdiam dan kemudian tengkurap melanjutkan tidur.
Dalam tengkurapku berkecamuk perasaan bersalah. kenapa aku jadi emosi seperti ini, gak jelas banget, kasihan sekali istriku yang dengan susah payah membelikan baju, bukannya pujian tapi malah omelan gak jelas dari ku membuatnya sedih.
Tak lama Aku mendengar suara Adek Danen, "Ayah banun". katanyanya dengan suara yang belum sempurna yang dapat aku pahami adalah kata "Ayah Bangun" dengan senyum aku terbagun dan memeluknya, aku bergegas ke belakang untuk mandi dan sholat ashar. waktu ashar udah diambang batas.
setelah sholat aku duduk didepan tv sambil menunggu azan magrib. dan setelah tiba waktu berbuka. adik danen kembali menghampiri dan menarik tanganku "Yah, Maem". katanya. aku ikuti dia dimeja makan.
disana telah ada menu pesanku lalapan ikan lele dan tumis kangkun. teh hangat membuatku segera bergegas membatalkan puasa. Alhamdulillah. ungkapku dalam hati.
disudut aku melihat istriku sambil megeguk teh manis buatannya. tampak wajahnya murung dan tak sedikitpun berani menatap ke arahku. Baru aku sadar bahwa tadi aku telah membuatnya bersedih. ku hampiri dia..."Mama gak bikin kolak" tanyaku pelan memecah kebekuan. "Ndak Yah. tadi g sempat beli bahan, Maaf ya Yah.". katanya pelan sembari menatapku.
hatiku tersentak dan mememeluknya. "Ayah minta maaf ya ma, Ayah yang salah sama mama". Kataku sambil mencium keningnya. "Maafin mama Juga ya Yah", ungkapnya....
sore itu kita berbuka puasa dengan suasana yang berbeda ......
catatan ini hanya untuk mengingatkanku bahwa aku haruslah bangga memiliki istri yang luar biasa.
dan Setan selalu saja menggoda dan meracuni kesabran kita.
Terima kasih Istriku, juga si kecil Danendra
terima kasih Ya Allah....



belum dikoreksi mungkin ada tulisan yang salah.......
waktu yang sebenarnya

0 komentar

Posting Komentar

Terima Kasih telah membaca catatan saya
silahkan menyempatkan diri berkomentar disini
semoga bermanfat