4 Oktober 2013 pukul 10:10
Suatu
sore seorang sahabat mendatangi sahabatnya dengan wajah muram, sang
sahabat bertanya "Kenapa mendung ada di wajahmu?". Lalu dia bercerita
bawah dia memiliki pemimpin yang menyakiti hatinya, berbuat tidak adil
padanya dengan mengurangi jatah kerjanya. Sang sahabat kembali bertanya
"mengapa demikian, pasti ada sebabnya, kamu datang dan menghadap saja
barangkali yang kamu alami ini diluar sepengetahuannya". jawab sang
sahabat menenangakan.keesokan harinya sahabat tersebut kembali datang
dan langsung bercerita "Aku sudah mendatangi pemimpinku, selain di
kantor juga aku datangi Rumahnya, benar katamu pemimpinku tidak tahu
menahu tentang pengurangan jatah kerjaku, karena pekerjaanya hanya
menyetujui dan menandatangani meski tanpa mempelajari terlebih dahulu,
tapi pemimpinku berjanji akan membicarakan hal ini kepada bawahannya
yang menangani masalah pembagian kerja di perusahaanku agar kasusku
dapat diselesaikannya". katanya dengan wajah sedikit tenang. Baiklah
tunggu aja besok gimana kelanjutannya.Esok hari sepulang kerja sahabat
itu langsung menemui sahabatnya lagi dengan wajah yang kecut. sang
sahabat kembali bertanya "Gimana apa ada kabar baik?". Si sahabat
tersebut langsung duduk dan berselonjor dan bergumang "Pemimpinku yang
kelihatannya berwibawa ternyata tak berdaya menghadapi bawahannya, dia
masih menunggu persetujuan bawahannya karena bawahannyalah ternyata yang
mengelola keseluruhan perusahaan tersebut. pemimpinku hanya tinggal
tanda tangan aja" sang sahabat tertegun "kok bisa sih pemimpinnya
meminta persetujuan bawahannya, Aneh" Gerutunya. "Ya.., gimana kalau
kamu temui aja bawahan Pemimpinmu itu, barang kali dia peduli padamu".
"Baiklah besok aku akan menemui bawahan pemimpinku"Esoknya si sahabat
berusaha menemui bawahan dari pemimpinnya yang menangani pembagian
kerja. Tapi ternyata orangya tampak sibuk sendiri meskipun dia sempat
diterima dan duduk serta membicarakan kasusnya itu bersama bawahan
pimpinan tersebut namun sesekali aduhannya tak ditanggapi karena
ternyata bawahan pemimpin itu kadang menyempatkan diri memanggil
temannya yang lewat unuk sekedar say helo, menerima HP dan seperti tidak
konek antara apa yang ingin disampaikan dengan apa yang diharapkan
didengar oleh bawahan pemimpinnya tersebut. Sepulangnya dia langsung
menemui sang sahabat. dan menceritakan pengalamannya menemui bawahan
pemimpinnya tsb. "Sabar...., barangkali bawahan Pemimpinmu itu sedang
sibuk, gimana kalau kau datangi kerumahnya". Usul sang sahabat itu yang
langsung diamini oleh sahabatnya tersebut. "baiklah na
nti malam aku akan
bertamu kerumahnya".Esoknya setelah menemui Bawahan Pemimpinya sahabat
tersebut kembali menemui sahabatnya.....dan kembali curhat "ternyata
Bawahan Pemimpinku orang yang keras. bahakan setelah aku ceritakan
dampak dari pengurangan kerjaku itu dia hanya tersenyum sinis dan lebih
mengutamakan orang baru yang mengganti kerjaku diperusahaan, dengan
alasan yang tidak logis, mungkin karena hubugan personal yang membuatnya
memihak karyawan baru tersebut.""Jadi pemimpin dan atasanmu itu tak
peduli meskipun telah mendengar kesulitanmu?" tanya sang sahabat.
"Begitulah bahkan aku telah mengirimkan pesan yang panjang lebar kepada
pemimpinku tapi pesanku hanya dibaca dan diabaikan begitu saja" lanjut
si sahahat."Bersabarlah sobat, kedua Pemimpinmu itukan manusia, kalau
dia tidak adil ya wajarlah...karena keadilan yang sejati hanya milik
Allah" pesan sang sahabat menguatkan hati sahabatnya...."Sekarang kita
doakan aja, semoga pemimpin-pemimpin itu "MASUK SORGA",
Secepatnya....kalau bisa sekarang juga masuk sorganya, bila tangan
manusia telah tak mampu berbuat dan bertindak maka biarlah tangan Tuhan
yang menolongmu" AMIN. AMIN...AMI
0 komentar